Senin, 13 Juni 2016

APAKAH HANYA ANAK BERPRESTASI DI BIDANG AKADEMIK SAJA YANG PANTAS MENDAPAT PENGHARGAAN

Pemberian penghargaan bermaksud untuk menambah semangat si penerima agar si penerima termotivasi untuk membuat “kejutan-kejutan” lagi.
Tetapi, apakah hanya anak yang mempunyai nilai akademik tinggi saja yang pantas mendapat penghargaan?
Seringkali kita melihat baik di sekolah maupun dirumah, hanya anak dengan nilai akademik saja yang mendapat penghargaan (barang ataupun uang). Lantas, bagaimana dengan nasib anak yang “kebetulan” mempunyai prestasi dan kemampuan di bidang non akademik?
Mari kita kaji.
Kamu mendapat nilai 100 di mapel matematika,mendapat nilai 20 di mapel gambar teknik. Sedangkan si B mendapat nilai 30 di mapel matematika tetapi mendapat nilai 100 di mapel gambar teknik. Lalu, siapa yang dikatakan Pintar? Kamu atau si B?
Kamu menyelesaikan kuliah dengan predikat “CUM LAUDE” dan IPK yang sempurna. Ini yang dikatakan pintar? Lantas bagaimana dengan si B yang lulus dengan waktu 5 tahun tetapi mendedikasikan dirinya terjun dalam organisasi , pandai menjadi leader dan lihai dalam berbicara?
Kamu berbangga karena bisa menyelesaikan soal soal olimpiade Kimia .Lalu bagaimana dengan orang yang berbangga karena dia menjuarai lomba melukis?
Apakah hanya orang yang jago dalam akademik saja yang ilmunya di butuhkan dalam kehidupan sehari hari?apakah orang jago dalam akademik dapat membuat ukiran meja?atau mengabadikan sebuah moment dengan cermat?atau bahkan membuat hiasan dinding?. Itu semua pekerjaan orang dengan prestasi non-akademik kawan.
Lalu kenapa hanya orang dengan prestasi akademik saja yang sering mendapat penghargaan? Zaman udah maju,ayolah jangan Cuma OMDO aja yang maju teyus:3 (maafkan si penulis kebawa emosi)
Pertama,kita harus mengubah mind set kita sendiri. Maksudnya?kita ubah cara berfikir kita,kita buang anggapan “hanya prestasi akademik yang dibutuhkan di dunia kerja” dan mulai beranggapan “baik prestasi akademik maupun prestasi non-akademik, dua duanya dibutuhkan di dunia kerja”
Karena dimulai diri sendiri itulah akan membuat orang orang disekitar kita mengubah mind set mereka yang kampungan itu.
Pintar itu subjektif kawan,Tuhan telah menciptakan makhluknya dengan kelebihan dan kekurangan.Untuk apa?untuk saling membantu dan bekerjasama. Bukan untuk saling mencaci-maki ataupun menciptakan diskriminasi.


Don’t hesitate or embarrassed to ask.                            Askfm aprilianaayuw.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Unyu

PERJUANGAN MENUJU KAMPUS

“ Rencana mau kuliah dimana?” “lulus SMA mau lanjut kemana?” Segelintir orang menanyakan tentang rencana kedepan. Mereka menanyakan...